Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Kata “Love Bombing” kayanya udah enggak asing lagi ya di telinga kita. Istilah itu sempat jadi tren juga di media sosial terutama karena banyak yang merasa mengalaminya. Hmmm, tapi emangnya love bombing itu yang kaya gimana sih?
Jadi, love bombing terjadi ketika seseorang “membom” kamu dengan perhatian dan kasih sayang yang ekstrem. Walaupun sebenarnya bisa jadi itu adalah aspek positif di awal hubungan romantis, tapi hal itu bisa mengarah ke gaslighting atau toxic relationship. Psikolog juga mengatakan bahwa hal itu bisa jadi taktik manipulatif oleh seorang narsistik atau sosiopat sebagai usaha untuk mengendalikan kamu.
Hmm… terus, emangnya love bombing sebahaya itu, ya?
Jawabannya, iya! Di awal masa pengenalan mungkin kalian menganggap bahwa hal itu menarik, orang itu sangat baik dan juga perhatian. Biasanya mereka akan memuji secara berlebihan dan menunjukkan keterikatan emosional yang begitu cepat. Intinya mereka akan melakukan banyak hal-hal baik, yang bahkan membuat orang lain sampai bisa bilang kalau pasangan kalian ‘too good to be true’ atau ‘too perfect’. Setelah melakukan semua hal itu dan terjadi pertengkaran, mereka akan menjadikan kebaikan mereka sebelumnya sebagai alibi untuk mendapatkan maaf atau kesempatan dari kamu.
Misal, ketika bertengkar, mereka berkata “Kalo aku enggak sayang sama kamu, enggak mungkin selama ini aku blablabla”
Hal ini juga sering terjadi terutama dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan dalam pacaran.Pelaku akan melakukan kekerasan pada kamu, lalu melakukan love bombing lagi ketika sedang membutuhkan maaf dan kesempatan dari kamu untuk mempertahankan hubungan yang sedang dijalani. Hal ini berlangsung dalam siklus yang berulang dan semua upayanya dilakukan untuk mengambil kendali penuh atas kamu.
Love bombing sendiri ada tahapannya, yaitu idealisasi dan devaluasi. Coba kita simak pembahasannya, ya!
1. Idealisasi
Pelaku love bombing akan memberikan atensi dan afeksi yang sangat banyak untuk kamu dan hal-hal yang menyenangkan itu membuat kamu dibanjiri oleh hormon dopamine. Dr. Amy E. Keller, PsyD, MFT mengatakan “Rasanya memang luar biasa ketika calon kekasih baru mulai membombardir anda dengan pesan, telepon, dan bunga”. Biasanya di tahapan awal ini mereka akan membuat kamu merasa sangat disayangi dan mengidealkan mereka, bahkan hal ini juga terjadi begitu cepat.
2. Devaluasi
Disini, pasangan kamu akan berganti-ganti sikap dari baik menjadi buruk di beberapa menit ke menit berikutnya. Mereka cukup cerdas untuk memberikan banyak cinta untuk kamu di depan umum, tapi menjadi jahat atau kasar ketika sedang dalam kondisi berdua saja. Mereka biasanya tahu orang seperti apa yang bisa mereka jadikan korban, seperti orang yang baru saja mengalami putus cinta, atau seseorang yang memiliki self-esteem atau rasa keberhargaan diri yang rendah.
Mau tahu enggak tanda-tanda kalau kamu sedang di-love bombing? Yuk coba tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini ke diri kamu, ya!
Apakah orang ini sangat tertarik dengan keluarga, karier, dan hobi kamu?
Apakah orang ini memujimu dan kemudian mengkritikmu dengan nada yang sama dan beralasan demi kebaikanmu?
Apakah orang ini terus-menerus bertanya kamu di mana dan marah kalau kamu enggak merespon dengan cepat?
Apakah orang ini membuat kamu merasa nyaman? Atau, apakah kamu gugup dan semuanya terasa terlalu berlebihan?
Apakah orang ini sering kali menyombongkan atau mengagung-agungkan dirinya di depan kamu (narsistik)?
Ternyata ada juga lho ciri-ciri pelaku love bombing yang bisa kamu kenali, coba kita checklist sama-sama ya untuk mencari tahu!
Mereka mengabaikan waktu dan jadwalmu karena mereka fokus pada kebutuhan mereka sendiri.
Mereka memberikan pujian yang berlebihan dan sanjungan yang berlebihan. Mereka diam-diam tahu apa yang ingin kamu dengar.
Di depan umum dan di media sosial, mereka suka memanipulasi tampilan romansa yang sempurna.
Kalau mereka memberi kamu hadiah mewah, mereka akan mengingatkan kamu tentang berapa banyak yang telah mereka lakukan untuk kamu dan tentang hadiah mahal yang mereka berikan ke kamu, terutama kalau kamu terlihat ragu dengan hubungan kalian.
Mereka membutuhkan kepastian yang konstan, kalau kamu tidak menjawab panggilan atau pesannya, mereka akan meledak-ledak.
Kamu mulai merasa takut akan dimarahi, dicaci-maki,dan diperlakukan dengan tidak baik oleh mereka.
Mereka membuat kamu bingung dengan melakukan guilt tripping atau membuat kamu merasa bersalah.
Mereka melakukan gaslighting, yaitu membuatmu mempertanyakan realitas dan ingatan kamu karena manipulasi yang mereka lakukan.
Mereka melakukan kekerasan secara emosional yang tidak jarang membuat kamu mengalami depresi atau kecemasan.
Mereka mengisolasi kamu dari keluarga dan teman-teman sehingga kamu hanya mengandalkan mereka.
Nah, jadi gimana, setelah baca artikel di atas dan melakukan checklist, kira-kira udah tahu belum apakah kamu korban love bombing atau bukan? Semoga saja bukan, ya! Hm, kalau misalnya iya pun, semoga kamu bisa terlepas dari jeratan love bombing yang diberikan oleh pelaku love bombing itu ke kamu. Jangan lupa juga untuk download aplikasi Teduh di sini untuk mendapatkan self help dan fitur lainnya yang bisa membantu kamu untuk merasa lebih baik.
Psychology Content Writer: Eunike Gracia
Sumber:
What Is Love Bombing? (2022, April 13). Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-love-bombing-5223611
Comentarios