Photo by Malte Helmhold on Unsplash
#TemanTeduh pernah mendengar istilah work-life balance enggak? Mungkin banyak diantara kita pernah ya, karena konsep dari work-life balance sendiri sempat menjadi tren beberapa waktu yang lalu. Nah, tapi sebenarnya konsepnya seperti apa, ya?
Menurut Kalliath dan Brough (2008), tidak ada definisi yang disepakati dengan pasti terkait dengan work-life balance atau yang dapat kita sebut dengan WLB ini dalam literatur. Namun mengutip dari yang telah dijelaskan juga oleh Teduh dalam sesi self help “Memulai Work-Life Balance”, WLB adalah situasi di mana individu bisa memenuhi prioritas kerja dan aspek kehidupan lainnya secara seimbang tanpa mengorbankan salah satunya.
Kalliath dan Brough (2008) juga memberikan beberapa pernyataan terkait dengan definisi dari WLB yang ada dalam banyak literatur, yaitu:
Setiap orang memiliki peranan yang berbeda dalam kehidupannya, tuntutan dari peran yang satu dapat terbawa ke peran yang lain. WLB adalah kemampuan seseorang untuk memberikan jumlah waktu dan energi yang sama untuk semua perannya itu.
WLB adalah kondisi ketika seseorang merasa puas akan kinerjanya dalam berbagai aspek kehidupan dan memiliki keberfungsian yang optimal. Diusahakan kinerja dan fungsi mereka tidak berbenturan.
WLB tercapai ketika adanya konflik yang minim antara pekerjaan individu dan peran pribadi.
WLB sebagai tingkat otonomi seseorang akan dirinya sendiri untuk memenuhi tuntutan dalam kehidupan dan pekerjaan.
Eits… WLB ini juga banyak manfaatnya lho #TemanTeduh, menurut Chimote & Srivastava (2013) dan Lockwood (2003) pencapaian WLB itu akan menguntungkan, baik pada pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Ketika #TemanTeduh merasa stres, maka produktivitas akan menurun, namun jika #TemanTeduh telah menyeimbangkan antara kehidupan dan pekerjaan serta memenuhi tuntutan peranan keduanya, maka akan lebih produktif.
Nah, Teduh mau kasih beberapa tips terkait WLB nih yang bisa kita coba!
Memiliki titik akhir yang jelas untuk hari kerjamu. Tetapkan waktu yang pasti kapan pekerjaanmu selesai hari itu. Recharge energi kamu yang sudah draining setelah seharian bekerja dan usahakan untuk enggak melakukan aktivitas terkait pekerjaan lain setelah itu.
Enggak apa-apa kalau kamu enggak available untuk dunia luar. Jangan takut untuk menonaktifkan perangkat kamu (seperti gadget, laptop, dan lainnya), tapi pastikan tuntutan-tuntutan yang lain telah terpenuhi, ya!
Mulai lakukan perubahan kecil. Mulai tetapkan prioritas dan tentukan cara-cara pencapaiannya agar berhasil memenuhi tuntutan antara kehidupan dan pekerjaan.
Berlatih untuk mindful. Mindful artinya adalah hadir pada masa sekarang dan sepenuhnya saat sedang melakukan pekerjaan ataupun melakukan aktivitas di luar pekerjaan. Hal ini menjadi kunci terbesar juga yang bisa membantumu untuk mencapai WLB.
Bersantai dan memberi reward pada diri sendiri setelah sibuk bekerja. Usahakan untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan setelah melakukan pekerjaan dan berikan reward pada dirimu atas kerja kerasmu di hari itu.
Sengaja cuti dari pekerjaan jika memang merasa butuh. Biarkan dirimu memiliki kepentingan pribadi di luar tempat kerja, jadi tidak apa-apa untuk cuti dari pekerjaan untuk sesekali.
Milikilah support system yang baik. Dukungan sosial atau support dari orang terdekat sangat membantu kita juga untuk memenuhi tuntutan antara dua aspek pekerjaan dan kehidupan agar dapat mencapai WLB.
Nah, itu #TemanTeduh tips-tips dari Teduh, gimana mau coba lakuin enggak nih? Kalian juga bisa lho akses sesi self help terkait dengan work-life balance dengan download aplikasi Teduh di sini!
Psychology Content Writer: Eunike Gracia
Sumber:
Buckley, M. (2017, November 9). Work-Life Balance: Why It’s Important and How to Achieve It. Psychreg. Retrieved from: https://www.psychreg.org/work-life-balance/
Nortje, A., PhD. (2022, August 7). Work-Life Balance in Psychology: 12 Examples and Theories. PositivePsychology.com. Retrieved from: https://positivepsychology.com/what-is-work-life-balance/
Comments