Psychology Content Writer: Eunike Gracia
Sebagai manusia nih, tentu saja kita tidak bisa luput dari yang namanya kesalahan. Ketika melakukan kesalahan, kita pasti akan merasa bersalah, tidak enak, menyesal, dan akhirnya kita akan meminta maaf. Namun ternyata, meminta maaf bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Wah, kenapa tuh? Yap, karena belum tentu ketika meminta maaf kita akan dimaafkan. Mendapatkan pemaafan dari orang lain itu susah, alasan yang paling utama mungkin karena orang tersebut tidak merasa puas dengan permintaan maaf kita, mungkin saja cara kita meminta maaf tidak sesuai dengan bahasa pemaafan atau apology language yang dia miliki.
Wah, apalagi nih apology language?
Okay, apology language ini adalah konsep lain yang dicetuskan oleh Gary Chapman, yap, dia juga merupakan pencetus dari love language atau bahasa cinta. Apology language atau bahasa pemaafan adalah bagaimana cara kita mengkomunikasikan pemaafan kita satu sama lain, yang sudah pasti setiap orang punya apology language yang berbeda-beda.
Nah, coba kita bahas yuk apa aja apology language yang ada!
Expressing Regret
Bahasa pemaafan yang satu ini ditunjukkan dengan adanya rasa penyesalan atau rasa bersalah yang diekspresikan oleh seseorang yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti kita.
Misalnya:
Maaf aku udah bikin kamu sedih, aku ngerasa bersalah banget
Aku salah banget udah bikin kamu kecewa kaya gini, aku minta maaf
Accepting Responsibility
Bahasa pemaafan yang satu ini ditunjukkan dengan ketulusan dalam meminta maaf dan pertanggung-jawaban atas kesalahan yang telah dia lakukan, dan yang paling penting tidak mencari alasan, pembenaran dan pembelaan dari kesalahan yang telah dia lakukan.
Misalnya:
Maaf, aku salah banget, seharusnya sebesar apapun permasalahan kita, aku enggak perlu umbar-umbar ke orang lain.
Seharusnya aku dengerin penjelasan dari kamu dulu dan bukannya langsung marah-marah kaya gitu, aku minta maaf karna aku salah.
Making Restitution
Bahasa pemaafan yang satu ini ditunjukkan dengan ungkapan kepedulian atau rasa sayang yang diberikan untuk memberikan rasa yakin dan aman setelah meminta maaf.
Misalnya:
Aku minta maaf, gimana caranya biar aku bisa perbaikin hubungan kita lagi?
Aku sayang sama kamu, aku nggak mau kamu kecewa lagi, aku nggak bakal ngecewain kamu lagi, aku minta maaf
Genuinely Repenting
Bahasa pemaafan yang satu ini ditunjukkan dengan penjelasan tentang upaya realistis apa yang akan dilakukan ke depannya sebagai permintaan maafnya.
Misalnya:
Aku minta maaf, lain kali aku enggak akan ambil tanggung jawab berlebihan lagi supaya enggak ada kerjaan aku yang terbengkalai kaya gini
Ke depannya aku akan usahain perbaiki time management yang aku punya supaya kamu enggak ngerasa kalo aku enggak prioritasin kamu
Requesting Forgiveness
Bahasa pemaafan yang satu ini ditunjukkan dengan memberikan ruang untuk orang lain mengambil keputusan akan memberikan pemaafan atau tidak.
Misalnya:
Aku minta maaf, maafin aku ya?
Semoga kamu maafin aku ya, walapun aku tahu kesalahan aku fatal banget, aku minta maaf
Nah, banyak kan ternyata apology language itu, kira-kira apa nih apology language yang kamu punya? Coba cari tahu yuk apology language kamu!
Source:
Bobby, L. M. (2022, January 24). The Apology Languages — How to Say “Sorry” The Right Way | GrowingSelf.com. Growing Self. Retrieved August 28, 2022, from https://www.growingself.com/the-apology-languages/
Marshall, M. G. (2016, September 2). The 5 Ways to Apologize Properly, According to Dr. Gary Chapman. Verily. Retrieved August 28, 2022, from https://verilymag.com/2016/08/5-love-languages-how-to-apologize-properly-5-languages-of-apology
留言